(VIDEO)!! DAMPAK DAN AKIBAT PAKAI CELANA TERLALU KETAT DAN BAHAYANYA BAGI KESEHATAN KITA! INI PENJELASANNYA?
Sekarang ini pakaian ketat sudah jadi tren jenis yg tak tahu usia. Trend fashionsaat ini kelihatannya mewajibkan kita untuk terlihat trendi dan kurus. Saat ini, iklan-iklan di media buat dan elektronik juga menghadirkan lebih dari satu type cantik dengan gunakan baju ketat agar lebih menarik.
Memang benar apabila saat ini persepsi orang tentang kecantikan yakni terlihat langsing atau mungkin saja jadi kurus dengan pakaian yang ketat. Namun, biasanya orang tak tahu dengan memakai pakaian itu jadi membahayakan dirinya. Banyak satu diantaranya kelompok remaja yang sukai kenakan pakaian ketat tanpa ada tahu bahaya pakaian itu untuk kesehatannya.
Berikut adalah bahaya penggunaan pakaian ketat untuk kesehatan :
Diliat dari sudut pandang islam, kenakan pakaian yang baik, yaitu dengan memakai pakaian yang tutup aurat kita. Hal itu tidaklah untuk menyusahkan kita, tetapi malahan untuk kebaikan kita.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Hai nabi, katakanlah pada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke semuanya badan mereka, ’ yang sekian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal. Karena itu, mereka tidak diganggu. Dan Allah yakni Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ” (QS. Al-Ahzab : 59)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Dua type penghuni neraka yang belum pernah kulihat terlebih dulu. Orang-orang yang membawa cemeti sama ekor sapi yang dengan itu, mereka memukuli manusia. Dan sebagian wanita yang kenakan pakaian namun telanjang. Mereka jalan sambil bergoyang dan berlenggak-lenggok. Kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Sebagian wanita ini tidak akan masuk surga dan akan tidak hirup aromanya. Walaupun sesungguhnya sebenarnya aromanya tercium dari jarak demikian serta sekian. ” (Mukhtashar Shahih Muslim no. 1388)
Ibnu Abdil Barr berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengemukakan bila sebagian wanita yang gunakan pakaian tipis lagi transparan dan tidak tutup auratnya, jadi lewat cara lahir mereka gunakan baju namun pada dasarnya mereka telanjang. ”
Namun demikian disayangkan, faedah pakaian sudah banyak berpindah. Pakaian sudah tidak bakal penuhi faedah sebagai kulit ke-2 tubuh manusia. Ia sekarang ini lebih melakukan tindakan sebagai penghias dan aksesori tubuh manusia. Bahkan seringkali beberapa wanita yang bangga berperilaku serupa kera atau sapi, tidak kenakan pakaian (contoh : di film, website, atau tabloid). Mereka berasumsi bila pakaian ketat nan seksi sama juga dengan modern. Tentu pemikiran itu salah besar. Modern sama dengan kemajuan langkah pikirkan ilmiah dalam pengetahuan serta pengetahuan.
Dalam banyak riset dibagian kedokteran, pakaian ketat kenyataannya menyebabkan banyak permasalahan kesehatan. Apabila sebagian wanita (yang gunakan baju ketat) itu sedikit merenung dan pikirkan ilmiah, tentu mereka harusnya selekasnya meninggalkan rutinitas itu (kenakan pakaian ketat). Namun apabila mereka tetaplah berkeyakinan bila pakaian ketat yakni modis, trend, dan modern, jadi otak mereka telah terkena penyakit akut yang bernama kebodohan. Tentu akal yang sehat hanya akan kerjakan banyak hal yang bermanfaat dan meninggalkan yang beresiko untuk dirinya. Jadi tanyakanlah, apa manfaat gunakan baju ketat?
Nah, sekarang ini mari kita bahas bersama bahaya-bahaya pakaian ketat diliat dari segi medis. Sangat banyak beberapa fakta di lapangan yang perlihatkan bahaya pakain ketat untuk kesehatan. Di antara bahaya-bahaya itu diantaranya :
1. PARESTHESIA
Dr. Malvinder Parmar dari Timmins & District Hospital, Ontario, Kanada, sekian waktu paling akhir menyatakan bila celana ketat sepinggul berpeluang mengakibatkan penyakit paresthesia. Arti paresthesia sendiri, menurut Kamus Kedokteran Dorland, berarti perasaan sakit atau abnormal seperti kesemutan, rasa panas seperti terbakar dan semacamnya.
Dalam tulisannya di Canadian Medical Association Journal, Parmar mengakui, setahun paling akhir ini hadirnya cukup banyak pasien yang bisa digolongkan sebagai korban paresthesia. Dia sudah mengobati sedikitnya tiga wanita berusia 22 – 35 th. yang mengeluhkan rasa panas dan gatal di sekitaran paha. Permasalahan saraf mudah itu berlangsung lantaran mereka gemari sekali memakai celana ketat cuma pinggul, sekurang-kurangnya dalam enam bln. terakhir.
Hasil penelitian Parmar perlihatkan, kelainan itu jadi permanen sepanjang celana ketat sepinggul melilit di tubuh. Itu penyebabnya Parmar menyarankan menjauhi semuanya type pakaian ketat sepanjang terapi.
Menurut dr. Andradi Suryamiharia Sp. S (K), spesialis saraf yang sehari-harinya bertugas di RSUPN Cipto Mangun Kusumo, Jakarta dan staf pengajar FK-UI itu, sebagai problem saraf, paresthesia gampang dikenali gejalanya berupa kesemutan yang semakin lama berpindah jadi mati rasa. Kesemutan berjalan lantaran terganggunya saraf tepi, yakni saraf yang ada di luar jaringan otak di sekujur tubuh. Umumnya lantaran tertekan, infeksi, maupun masalah metabolisme.
2. ANCAMAN JAMUR
Menurut dr. Kusmarinah Bramono Sp. KK, spesialis kulit dan kelamin RSCM, pada dasarnya semua type pakaian ketat punya potensi menyebabkan tiga type permasalahan kulit baik itu cuma pinggul maupun di atas pinggul.
Hal sejenis itu karena permasalahan kelembaban yang begitu mungkin saja jamur subur berkembang biak. Belakangan ini, pasien korban jamur yang berobat ke Klinik Kulit dan Kelamin RSCM jadi tambah di banding beberapa th. lebih dahulu. Sepanjang th. 2002, sekitaran 35% pasien bisa dibuktikan terserang serangan jamur. Usia mereka sekitar 15 – 45 th.. Walau tak semuanya berkaitan dengan kebiasaan berbusana, tetapi kecenderungan meningkatnya jamur sebagai sumber penyakit kulit mesti diwaspadai.
Idealnya, di negara tropis seperti Indonesia, pakaian ketat atau begitu tak tidak tebal memang harusdihindari. Kulit jadi kekurangan ruangan untuk “bernapas”, sebentar cairan yang keluar dari dari tubuh cukup banyak. Menyebabkan, permukaan kulit jadi lembab. Apabila tak diimbangi pakaian yang cocok, jamur akan lebih mudah beranak pinak. Jenis jamur
TOLONG BAGIKAM YA
Memang benar apabila saat ini persepsi orang tentang kecantikan yakni terlihat langsing atau mungkin saja jadi kurus dengan pakaian yang ketat. Namun, biasanya orang tak tahu dengan memakai pakaian itu jadi membahayakan dirinya. Banyak satu diantaranya kelompok remaja yang sukai kenakan pakaian ketat tanpa ada tahu bahaya pakaian itu untuk kesehatannya.
Berikut adalah bahaya penggunaan pakaian ketat untuk kesehatan :
Diliat dari sudut pandang islam, kenakan pakaian yang baik, yaitu dengan memakai pakaian yang tutup aurat kita. Hal itu tidaklah untuk menyusahkan kita, tetapi malahan untuk kebaikan kita.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Hai nabi, katakanlah pada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke semuanya badan mereka, ’ yang sekian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal. Karena itu, mereka tidak diganggu. Dan Allah yakni Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ” (QS. Al-Ahzab : 59)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Dua type penghuni neraka yang belum pernah kulihat terlebih dulu. Orang-orang yang membawa cemeti sama ekor sapi yang dengan itu, mereka memukuli manusia. Dan sebagian wanita yang kenakan pakaian namun telanjang. Mereka jalan sambil bergoyang dan berlenggak-lenggok. Kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Sebagian wanita ini tidak akan masuk surga dan akan tidak hirup aromanya. Walaupun sesungguhnya sebenarnya aromanya tercium dari jarak demikian serta sekian. ” (Mukhtashar Shahih Muslim no. 1388)
Ibnu Abdil Barr berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengemukakan bila sebagian wanita yang gunakan pakaian tipis lagi transparan dan tidak tutup auratnya, jadi lewat cara lahir mereka gunakan baju namun pada dasarnya mereka telanjang. ”
Namun demikian disayangkan, faedah pakaian sudah banyak berpindah. Pakaian sudah tidak bakal penuhi faedah sebagai kulit ke-2 tubuh manusia. Ia sekarang ini lebih melakukan tindakan sebagai penghias dan aksesori tubuh manusia. Bahkan seringkali beberapa wanita yang bangga berperilaku serupa kera atau sapi, tidak kenakan pakaian (contoh : di film, website, atau tabloid). Mereka berasumsi bila pakaian ketat nan seksi sama juga dengan modern. Tentu pemikiran itu salah besar. Modern sama dengan kemajuan langkah pikirkan ilmiah dalam pengetahuan serta pengetahuan.
Dalam banyak riset dibagian kedokteran, pakaian ketat kenyataannya menyebabkan banyak permasalahan kesehatan. Apabila sebagian wanita (yang gunakan baju ketat) itu sedikit merenung dan pikirkan ilmiah, tentu mereka harusnya selekasnya meninggalkan rutinitas itu (kenakan pakaian ketat). Namun apabila mereka tetaplah berkeyakinan bila pakaian ketat yakni modis, trend, dan modern, jadi otak mereka telah terkena penyakit akut yang bernama kebodohan. Tentu akal yang sehat hanya akan kerjakan banyak hal yang bermanfaat dan meninggalkan yang beresiko untuk dirinya. Jadi tanyakanlah, apa manfaat gunakan baju ketat?
Nah, sekarang ini mari kita bahas bersama bahaya-bahaya pakaian ketat diliat dari segi medis. Sangat banyak beberapa fakta di lapangan yang perlihatkan bahaya pakain ketat untuk kesehatan. Di antara bahaya-bahaya itu diantaranya :
1. PARESTHESIA
Dr. Malvinder Parmar dari Timmins & District Hospital, Ontario, Kanada, sekian waktu paling akhir menyatakan bila celana ketat sepinggul berpeluang mengakibatkan penyakit paresthesia. Arti paresthesia sendiri, menurut Kamus Kedokteran Dorland, berarti perasaan sakit atau abnormal seperti kesemutan, rasa panas seperti terbakar dan semacamnya.
Dalam tulisannya di Canadian Medical Association Journal, Parmar mengakui, setahun paling akhir ini hadirnya cukup banyak pasien yang bisa digolongkan sebagai korban paresthesia. Dia sudah mengobati sedikitnya tiga wanita berusia 22 – 35 th. yang mengeluhkan rasa panas dan gatal di sekitaran paha. Permasalahan saraf mudah itu berlangsung lantaran mereka gemari sekali memakai celana ketat cuma pinggul, sekurang-kurangnya dalam enam bln. terakhir.
Hasil penelitian Parmar perlihatkan, kelainan itu jadi permanen sepanjang celana ketat sepinggul melilit di tubuh. Itu penyebabnya Parmar menyarankan menjauhi semuanya type pakaian ketat sepanjang terapi.
Menurut dr. Andradi Suryamiharia Sp. S (K), spesialis saraf yang sehari-harinya bertugas di RSUPN Cipto Mangun Kusumo, Jakarta dan staf pengajar FK-UI itu, sebagai problem saraf, paresthesia gampang dikenali gejalanya berupa kesemutan yang semakin lama berpindah jadi mati rasa. Kesemutan berjalan lantaran terganggunya saraf tepi, yakni saraf yang ada di luar jaringan otak di sekujur tubuh. Umumnya lantaran tertekan, infeksi, maupun masalah metabolisme.
2. ANCAMAN JAMUR
Menurut dr. Kusmarinah Bramono Sp. KK, spesialis kulit dan kelamin RSCM, pada dasarnya semua type pakaian ketat punya potensi menyebabkan tiga type permasalahan kulit baik itu cuma pinggul maupun di atas pinggul.
Hal sejenis itu karena permasalahan kelembaban yang begitu mungkin saja jamur subur berkembang biak. Belakangan ini, pasien korban jamur yang berobat ke Klinik Kulit dan Kelamin RSCM jadi tambah di banding beberapa th. lebih dahulu. Sepanjang th. 2002, sekitaran 35% pasien bisa dibuktikan terserang serangan jamur. Usia mereka sekitar 15 – 45 th.. Walau tak semuanya berkaitan dengan kebiasaan berbusana, tetapi kecenderungan meningkatnya jamur sebagai sumber penyakit kulit mesti diwaspadai.
Idealnya, di negara tropis seperti Indonesia, pakaian ketat atau begitu tak tidak tebal memang harusdihindari. Kulit jadi kekurangan ruangan untuk “bernapas”, sebentar cairan yang keluar dari dari tubuh cukup banyak. Menyebabkan, permukaan kulit jadi lembab. Apabila tak diimbangi pakaian yang cocok, jamur akan lebih mudah beranak pinak. Jenis jamur
TOLONG BAGIKAM YA
(VIDEO)!! DAMPAK DAN AKIBAT PAKAI CELANA TERLALU KETAT DAN BAHAYANYA BAGI KESEHATAN KITA! INI PENJELASANNYA?
Reviewed by aku
on
21.50
Rating:
Tidak ada komentar