MENGEJUTKAN !!! Para Anggota TNI ini Menemukan Desa Tersembunyi Daerah yang Belum Ada dalam Peta bantu bagikan!!! isinya Sungguh Menakjupkanu

Sekian waktu itu, prajurit Batalyon Infantri Raider/700 Kodam VII/Wirabuana peroleh satu kampung tersembunyi yang namanya belum ada didalam Peta.



Dalam kampung bernama Digi di Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua ini ada sekitaran enam Kepala Keluarga atau lebih kurang 30 jiwa yang mendiaminya.

Kehidupan mereka masih tetap sekian tradisional serta kampung Awal ini ada sekitaran 50 km. dari Distrik Iwur. Jarak antar tempat tinggal berjauhan, rata-rata sampai 10 sampai 20 mtr.. Rumahnya ada rumah panggung, ada juga yang gubuk. Makanan pokok sagu serta ubi.

Warga yang tempati kampung Digi ini mengakui telah 30 th. tinggal di sana dan di pimpin kepala suku bernama Terry Digibin. Awalannya ada 100 jiwa namun beberapa sudah menyeberang ke Papuna Nugini (PNG).


Kampung ini baru di ketahui masuk ke tempat Indonesia sesudah di ketahui oleh prajurit Batalyon Infantri Raider/700 Kodam VII/Wirabuana waktu lakukan patroli patok batas yang ada di sekitaran Pegunungan Bintang.


Dibantu dengan kepala Distrik Iwur, Benidiktus Bittip sebagai penunjuk jalan sekalian penerjemah lantaran warga Kampung Digi memakai bhs PNG.


Di ketahui bila 16 prajurit yang dipimpin Lettu Kurdi ini sudah kerjakan pekerjaan mereka yakni mengamankan patok batas (Pamtas) tempat Republik Indonesia dengan Papua Nugini. Mereka ada di Papua mulai sejak 5 Oktober 2016 lalu.

Selama penugasan, sudah dapatkan lima patok batas yang sampai saat ini dinyatakan hilang. Mulai th. 1984 dibangun, belum pernah dicek lagi.

“Saat itu tim yang di pimpin Lettu Kurdi peroleh satu kampung terisolir yang namanya tak ada dalam peta, tetapi masuk tempat Indonesia yakni ada pada titik koordinat 9732-2580, ” terang Letkol Infanteri Horas Sitinjak, Kamis (17/11), seperti ditulis Merdeka. com.

Kepala suku dari kampung Digi ini mengemukakan apabila mereka sekian membutuhkan infrestruktur bagunan jalan yang menghubungkan mereka dengan beberapa orang lain.

Namun, hingga saat ini mereka tak tahu inginkan mengadu ke siapa lantaran mereka tak mengerti dengan status mereka apakah warga Indonesia atau warga PNG. (BRB)